Monday, July 30, 2018

Monday, July 30, 2018 July 30, 2018 - tanpa komentar

Tutorial Bahasa C #10 : Operator Bagian 2.

Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2. 

Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.
Asslamu’alaikum sobat pencari ilmu.
Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang Operator Dalam Bahasa C : Bagian 1. Untuk itu pada artikel kali ini  kita akan membahas Operator Dalaam Bahasa C : Bagian 2. Untuk lebih jelasnya silahkan simak ulasan berikut.


Selain operator arithmetic, relation, logical dan assignment yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, masih ada operator lainnya, yaitu operator bitwise dan operator Misc. Disamping itu pada pembahasan kali ini kita akan membahas beberapa fungsi yang terdapat pada beberapa header yang juga digunakan sebagai operator matematika.

Operator Bitwise

Operator Bitwise adalah operator yang menangani operasi bilangan biner seperti and, or, not dan sebagainya. Operator bitwise akan menangani datas sesua dengan typenya. Missal sebuah data bertype char atau byte, makan bilangan yang dihasilkan adalah 8 bit.

Operator
Nama
Contoh
&
AND
A & B
|
OR
A | B
^
XOR
A ^ B
~
NOT
~A
<< 
Left Shift
A << B
>> 
Right Shift
A >> B


Operator Misc

Operator Misc merupakan operator tambahan yang sering dipakai terutama pada pemrograman array misalnya operator sizeif dan pointer (*).


Operator
Keterangan
Contoh
sizeof()
Menghasilkan ukuran (size) dari variable
sizeof(a)
&
Mengembalikan alamat (address) dari variable
&a
*
Pointer ke sebuah variable
*a
?:
Operator kondisi
B = ( A == 1)?20:30;



Selain operator diatas ada juga fungsi yang digunakan untuk operasi matematika (yang tersimpan dalam header “math.h” dan “stdlib.h”).

Sqrt()

Digunakan untuk menghitung akar dari sebuah bilangan. Dengan hasil berupa bilangan real (double).
Bentuk umum :

Sqrt(bilangan);

Contoh penggunaan:
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main(){
 printf("%lf",sqrt(36));
}
Maka akan didapat output :

Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.

Pow()

Digunakan untuk menghitung pemangkatan suatu bilangan. Dengan hasil pemangkatan berupa bilangan real (double).
Bentuk umum :

Pow(blangan,pangkat);

Missal bilangan 9 dipangkatkan 5 :

Pow(9,5);

Maka pada program :
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main(){
 printf("%f",pow(9,5));
}
Dengan output 
Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.

Sin(), cos(), tan()

Masing masing digunakan untuk menghitung nilai sinus, cosinus, dan tangen dari suatu sudut. Arggumen dari fungsi ini mengunakan nilai dalam satuan radian.
Bentuk umum :

Sin(radian); cos(radian); tan(radian);

Kebanyakan orang lebih familiar dengan menggunakan satuan derajad, jadi untuk mengatasinya, pada argument diatas kita masukkan nilai derajad dibagi 57.2958. Sehingga menjadi sin(derajad/57.2958); cos(derajad/57.2958); tan(derajad/57.2958);. Missal mencari nilai sinus dari sudut 90 derajad dan cosinus 60 derajat, maka penulisannya adalah:
Sin(90/57.2958); cos(60/57.2958);
Pada program :
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main(){
 printf("nilai sinus 90 derajad :%f\n",sin(90/57.2958));
 printf("nilai cosinus 60 derajad : %f",cos(60/57.2958));
}
Dengan output :

Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.

Atof()

Digunakan untuk mengkonversi nilai string menjadi bilangan bertipe double.
Bentuk umum :

Atof(string);

Contoh :
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main(){
 double nilai;
 nilai = atof("1990");
 printf("nilai awal : %.1lf\nn",nilai);
 nilai+=8;
 printf("setelah ditambah 8 : %.1lf",nilai);
}
Dengan output :

Atoi()

Digunakan untuk mengkonversi string menjadi bilangan bertipe integer.
Bentuk umum :

Atoi(string);

Contoh :

Atoi(“1998”);

Selain menggunakan string langsung, argument atof() dan atoi() juga dapat diisikan dengan variable string.
Contoh penggunaan dalam program:
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
main(){
 int nilai;
 nilai = atoi("1998");
 printf("nilai awal : %.2d\nn",nilai);
 nilai+=20;
 printf("setelah ditambah 8 : %.2d",nilai);
}
Dengan output :
Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.

Div()

Digunakan untuk menghitung hasil pembagian dan sisa pembagian. Hanya saja untuk menggunakan fungsi ini, perlu menfedenisikan sebuah struktur telebih dahulu.
Bentuk umum :

typedef struct{
                int qout;
                int rem;
}div_t;

div_t div(int x, int y);


Untuk pemanggilan :

Div(bilangan, pembagi).qout; // untuk hasil pembagian dan
Div(bilangan, pembagi).rem; // untuk sisa pembagian.

Contoh pada program : 
#include <stdio.h>
#include <math.h>
main(){
 typedef struct{
  int qout;
  int rem;
 }div_t;
 
 div_t div(int x,int y);
 
 printf("hasil pembagian 11 dengan 3 adalah : %d\n",div(11,3).qout);
 printf("dengan sisa bagi : %d\n",div(11,3).rem);
}
Operator Dalam Pemrograman Bahasa C : Bagian 2.  

Pada titik ini kita telah selesai membahas Operator dalam Bahasa C dari bagian 1 sampai bagian 2. Pada artikel selanjutnya pembahasan kita adalah mengenai Struktur Kontrol dalam Bahasa C. Mungkin hanya ini yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini. Untuk sobat yang memiliki pertanyaan bisa ditanya melalui kolom komentar. Mungkin cuman ini yang dapat admin bagikan tentang operator dalam Bahasa C. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu’alikum.

0 comment:

Post a Comment